20100826

Menjadi Tua

                                                                                            Gambar : pinjem mbah google

Kegiatan saya di tiap pagi yang akhir- akhir ini selalu diawali dengan menunggu angkot di waktu layar hp tertulis angka 6, selalu membuat hati dan rasa jadi haru.
Dalam perjalanan menuju tempat di mana saya dituntut menjadi pribadi yang lain ini terasa berharga.
Selalu bertemu dengan orang yang berbeda dan berbagai ekspresi,,,,,memang menyenangkan.

Ada yang menggunakan kostum tidak selaras dari ujung rambut hingga ujung kakinya, membawa tampah berisi sayuran (hum sepertinya beliau dari pasar dengan istilah ’kulakan’ yang nantinya akan dijual di rumahnya).
Ada yang sekedar memakai daster, tertatih membawa buntalan kresek yang amat sangat besar dan membawa payung. Ada yang membawa pikulan sekeranjang buah semangka.
Ada yang memakai batik, hendak pergi ke kantor/ ke Taspen. Ada yang tampak sekedar jalan-jalan.
Yang hampir semuanya di dalam angkutan itu berusia lebih tua dari pada saya, mungkin sepadan dengan orang tua saya...bahkan lebih.

Lalu, di mana anaknya?
Di mana saudaranya?
Mengapa mereka membiarkan para orang tua tersebut berpergian sendiri?
Naik angkutan, tergopoh-gopoh dan nampak keberatan membawa barang bawaan..

Tertatih-tatih saat hendak melangkahkan kaki memasuki dan keluar angkutan.
Kemana mereka? Anak-anaknya...
Ataukah memang para orang tua tersebut merupakan beberapa diantara yang bertipe tidak suka merepotkan orang lain?
Semua manusia nantinya akan menjadi tua, seperti mereka, seperti ayah saya yang pada jam-jam sekarang sedang bersiap untuk pergi ke kantor dan ibu saya yang sekarang sedang di rumah.
Ya,, nantinya akan menjadi seperti mereka juga..

Termasuk saya..kita...kalian....
Yang saat ini masih dengan tegaknya berdiri dan dengan kencangnya menebar senyum penuh pesona.

Tua yang bagaimana nantinya?
Mungkin tak jauh beda dengan perlakuan kita pada orang tua kita saat ini.

20100810

Akar karang, Daun sunyi


                                                                                                          Gambar: minjem dari mbah google

Marhaban Yaa Ramadhan….
hangat sinarMu menyengat kulitku
Seiring rasa menyambut suka...
damai hati iringi jiwa

Hanya itu harapan diri..

..tapi belum ada...
Sunyi senyap tanpa kata
 enggan sibakkan kecewa

Membelai rasa,
Bangunkan asa,
 Abaikan manja,
Diam masih melunglai...rebahkan diri..mendiamkan hati...

Sayup ingatan dalam diri akan doa MalaikatMu yang teruntai
“Malaikat Jibril berdo’a agar Tuhan mengabaikan puasa umat Muhammad jika sebelum memasuki bulan ramadhan belum meminta maaf kepada kedua orang tua, berma’afan antar suami istri, kerabat dan orang sekitarnya.
Rasululloh pun mengamini 3 kali”
Bibir ini tak sanggup berucap
Walau hati bilang beribu kali
Walau ingin dirinya mengerti

Tak bisa biarkan diam seperti ini…
Maka biar jiwa ini yang pergi..
Mungkin tak kan ada aku lagi

Semoga bahagia kau di sana..
Lindungi dirinya...
Berilah berkah Ramadhan seluas-luasnya untuknya
Undang hatinya,,
Hanya Engkau yang bisa menentramkannya, memeluknya
Mohon angkat derajadnya hingga ia bisa wujudkan angan dan mimpi

Agar tak ada sakit lagi..
Hanya senyum yang tersaji

Amiin

20100809

Lunglai, Lalai, Lebay


Lelah belum saja menggenapi langkah kaki rasa keju....
kalahkan sensasi unik jajanan “pohong keju”
Melotot mata saat terduduk diam
Berantakan sprei kasur tempat berebahan

Melupakan sesuatu
Leher tercekat pekik melirih
Tak mungkin gantikan dengan air kran
Ludah dalam lidah habis tertelan
Mungkin setelah ini
…mati.....

Jiwa berontak gedorkan gerbang
Teriakan bagai sangkakala perang
Paksa tuk bukakan

“Bu Dafaaaaaaaa……….beliiii aqua galonnyaaaaaaaa donk” 

 Gambar: minjem mbah google


langkah



                                    Gambar: jepretan saya
                                                                                                               -bertemu pohon di jalan setapak kampus-

Mencoba bersahabat dengan redup
Setelah itu gelap
Merangkak ke atas
Hanya dengan 2 pijakan
Kesendirian dan kepastian
………….terima kasih raga alam merengkuh sukmaku....

Mata, Hati, Telinga


Satu cerita
Tentang manusia
Coba tuk memahami
Arti cinta

Benarkah cinta
Di atas segalanya..
Hanyakah itu… satu-satunya.. 
Yang menjadi alasan untuk menutup mata..
Tak melihat dunia… yang sesungguhnya

Dan menjadi jawaban
Atas semua Tanya
Yang kita harap mampu mewujudkan sebuah akhir bahagia

Buka mata..hati,telinga
Sesungguhnya
Masih ada yang lebih penting
Dari sekedar kata cinta..
Yang kau inginkan
Tak selalu, yang kau butuhkan