Kegiatan saya di tiap pagi yang akhir- akhir ini selalu diawali dengan menunggu angkot di waktu layar hp tertulis angka 6, selalu membuat hati dan rasa jadi haru.
Dalam perjalanan menuju tempat di mana saya dituntut menjadi pribadi yang lain ini terasa berharga.
Selalu bertemu dengan orang yang berbeda dan berbagai ekspresi,,,,,memang menyenangkan.
Ada yang menggunakan kostum tidak selaras dari ujung rambut hingga ujung kakinya, membawa tampah berisi sayuran (hum sepertinya beliau dari pasar dengan istilah ’kulakan’ yang nantinya akan dijual di rumahnya).
Ada yang sekedar memakai daster, tertatih membawa buntalan kresek yang amat sangat besar dan membawa payung. Ada yang membawa pikulan sekeranjang buah semangka.
Ada yang memakai batik, hendak pergi ke kantor/ ke Taspen. Ada yang tampak sekedar jalan-jalan.
Yang hampir semuanya di dalam angkutan itu berusia lebih tua dari pada saya, mungkin sepadan dengan orang tua saya...bahkan lebih.
Lalu, di mana anaknya?
Di mana saudaranya?
Mengapa mereka membiarkan para orang tua tersebut berpergian sendiri?
Naik angkutan, tergopoh-gopoh dan nampak keberatan membawa barang bawaan..
Tertatih-tatih saat hendak melangkahkan kaki memasuki dan keluar angkutan.
Kemana mereka? Anak-anaknya...
Ataukah memang para orang tua tersebut merupakan beberapa diantara yang bertipe tidak suka merepotkan orang lain?
Semua manusia nantinya akan menjadi tua, seperti mereka, seperti ayah saya yang pada jam-jam sekarang sedang bersiap untuk pergi ke kantor dan ibu saya yang sekarang sedang di rumah.
Ya,, nantinya akan menjadi seperti mereka juga..
Termasuk saya..kita...kalian....
Yang saat ini masih dengan tegaknya berdiri dan dengan kencangnya menebar senyum penuh pesona.
Tua yang bagaimana nantinya?
Mungkin tak jauh beda dengan perlakuan kita pada orang tua kita saat ini.
Diam masih melunglai...rebahkan diri..mendiamkan hati...
Sayup ingatan dalam diri akan doa MalaikatMu yang teruntai
“Malaikat Jibril berdo’a agar Tuhan mengabaikan puasa umat Muhammad jika sebelum memasuki bulan ramadhan belum meminta maaf kepada kedua orang tua, berma’afan antar suami istri, kerabat dan orang sekitarnya.
Rasululloh pun mengamini 3 kali”
Bibir ini tak sanggup berucap
Walau hati bilang beribu kali
Walau ingin dirinya mengerti
Tak bisa biarkan diam seperti ini…
Maka biar jiwa ini yang pergi..
Mungkin tak kan ada aku lagi
Semoga bahagia kau di sana..
Lindungi dirinya...
Berilah berkah Ramadhan seluas-luasnya untuknya
Undang hatinya,,
Hanya Engkau yang bisa menentramkannya, memeluknya
Mohon angkat derajadnya hingga ia bisa wujudkan angan dan mimpi
16.00 WIB di sore yang cerah. Tiba-tiba kegelisahan menyapanya tuk segera ajak pulang kembali ke kota Dingin. Padahal, paginya...dia baru tiba di kota panas itu. Dia mencintai kesendirian,,,tapi tidak untuk hari itu.
5 pesan singkat sudah terkirim dan tak kunjung tiba balasan dinanti yang datang..
Wajahnya makin memucat pasi.
”Ah andai saja aku di sana,aku akan menenangkannya” pikiran seorang pacar seperti itu ternyata hanya angan-angan.
Tak ada, dan ia pun tak tahu siapa nantinya yang akan menemani.
Dimulailah perjalanan tanpa arahnya 10 menit kemudian.
Sedikit agak tenang setelah dia duduk di dalam angkutan.
Aaaahh lihat..!! Dia menikmati jalan yang panjang itu seperti menikmati sajian makanan favoritnya.
Waktu belum menghentikan langkahnya menuju bis tujuan kota Dingin. Dia pun tak tahu mau ke mana setelah tiba di kota itu. Duduk di sebelah pria tampan ternyata tak cukup menggodanya.
Hummm udara kota Dingin yang dingin sudah menyapa. Segera ia turun dari bis dan diam sejenak di pinggir. Langkah kakinya tergerak menuju bis yang lain. Tujuan kota panas..
Apa? Dia kembali lagi?
Malam tak menyurutkan langkahnya...
Setiba di kota panas, dia pun kembali melangkahkan kakinya menuju bis tujuan kota Dingin. Gila...dia gila...
Wajahnya yang makin pucat lelah,,,,matanya memerah ajak tuk rebahkan jiwa. Lelah ....
Kudekati......kutanya ia dalam hati.
”Hai,,,,mau ke mana kau sebenarnya?” sapaku padanya dengan sebuah pertanyaan
”Aku tak mau sendiri...”jawabnya sambil menggelengkan kepala.
”lalu, setiba di kota dingin nanti, kau mau kembali ke kota panas lagi?”kutanya lagi
”umm...entah, aku lelah....aku lelah,,,sepertinya,aku pulang saja” jawabnya sambil menatap ke luar jendela.
Aahhh entah apa yang ada dipikirannya....Tapi setidaknya aku bisa merasakan kesepiannya..
Bukan termasuk salah satu episode lanjutan serial TV berseri anak-anak "Sailor Moon", tapi mirip pertempuran para prajurit cantik sailor melawan monster jahat. ;p
VS
Di suatu pagi yang gelap,,,,(coz settingnya di dalam kamar kos ;p)
sayup terdengar suara & jeritan yang mencekam..
sayup itu berubah menjadi lolongan,,,hingga membangunkan seorang putri dari ngorock dan ngilernya.
ya,,,suara itu membangunkanku dari tidur panjang,,
Paanjaaaaaang dan lama dari jam 5 pagi sampai jam 9 pagi. Itulah choki-choki..ups, bukan, itulah tidur ku :D
Semacam penyiksaan…
Ya sayup seperti penyiksaan
Astagaaaaaa!! Kemalingaaaaan??
(bukan,,,! ck lalu apa?)
Huff masih dalam posisi mlungker dan mata merem, ternyata otakku mau aja bekerja.
Semacam kecepit bin terjepit??
Astagaaaaaaaaaaa!!! Apa yang kejepit?
(ck,,bukan,bukan…apa ya)
Hummm suaranya makin melengking keras.
Semacam kesakitan, meronta, dan minta pertolongan…
Haduuuh diapakan dan siapa yang mengapakan yak kok tega amat.
Biar yakin itu bukan mimpi, aku segera bangun.
(eh, tapi bukan juga karna sok mau jadi pahlawan sih…habisnyaaa udah ngerasa molelel alias asin banget habis acting ngorock dan ngiler sepagian(jiakaka masih bilang acting lagi :D))
Yup, badanku yang semula layu sudah bisa tegak berdiri, segera saja kujalankan ritual bangun tidur, apa itu? bercermin ;p Senangnya melihat wajah polos dan kencang disaat bangun tidur…
Weiiikkss…kok malah keasyikan bercermin,, ayoooooo buruan cuci mukaaaaa…segera kita selamatkan klien kita.
Hum, suara eongan kucing kecil masih saja terdengar ditelinga tanpa antingku setelah cuci muka. Sambil mematikan lampu luar, kutengok ke luar gerbang..
Jiahh..yaelaaaaaaahh itukan si pasukan psikopat mini yang mang doyan menyiksa kucing dan sebangsanya. Iya mereka musuh bebuyutanku, karena sudah lebih dari 3 kali aku melihat sendiri mereka suka “mengewer-ewer” kucing dengan tidak semestinya.
Yap hari ini,,malah diulangi lagi, dah tahu kucingnya masih anakan, diewer-ewer dan ditarik—tarik pula badannya.
Masak 2 kaki yang depan, satunya ditarik ke kanan, satunya ke kiri…
Dan teman lainnya menarik 2 kaki belakangnya dan di”petentengkan” dengan nggak senonoh. Huuuhhh pasukan psikopat mini mang menghendaki jadi santapan pagiku.
Segera saja kucegah mereka dengan teriakan pasukan sailormoon yang khas itu, bedanya nggak teriak“Dengan kekuatan bulan, akan menghukummu” sih, tapi dengan “hei,,,,itu kucing masih kecil, jangan dibegitukan donk, kasihan tauuuuuu”. “ayo lepasin, kucing kecil gitu kok malah dikerjain”. “Lepasin!! Kasihan kan”
Hum langsung deh pasukan psikopat mini itu berunding dengan teman sekelompoknya.
"He..he... mbak'e ngamuk rek...mbak'e ngamuk"
“diculno a ewes kucinge…diseneni ngko”
Sambil menyaksikan mereka bergumam, aku pelototin aja tuh mereka sampai pergi ninggalin kucing kecil yang udah sempet jadi korban”pengewer-eweran" mereka.