20100608

- Standarisasi -

Standarisasi - Luntang lantung sendirian di kamar…. Melek merem NGGAK JELAS, ups … sory God, melek meremnya jelas kok ..hehe

Lapeeeeer,,,tapi males maem,,
Lapeeeerrrr,,
eh, bikin resoles petir yuk….

Kriet……….wuuuuushhhhhhh wedew adem amat yak kulkasnya.. Hem hem hem nanana nana syalala… hoooooooooo kentangnya banyak amuat..amuat aja nggak banyak hihihi..
Kok banyakan kentangnya yak?! Enak nggak nih nanti..
Nggak apa deh kali ini full ekstra potatos.
Biar resoles petirnya lebih padet, berisi, montok gitu
Lah,, kok aku jadi nggedumel sendiri…
yuhuuuuuuu-yuhuuuuuuuuu selamat datang kembali di rumah petir, malem- malem bikin resoles petir yuk, kali ini resoles petirnya ful ekstra potatos, biar lebih montok and yummiiiiiiii (ngeles mode ON, padahal kelupaan beli bahan-bahan lainnya ;p)

Sekali lagi yuk nehnik dikit..
Kita bahas masalah Standarisasi. Kalau ngomongin masalah 1 kata di atas, Standarisasistandard…ada isasi – nya..berarti semacam suatu hal yang sudah ditentukan and mempunyai tujuan yak. Lalu apa donk tujuannya? Standarisasi bertujuan untuk mencapai keseragaman, yang pada umumnya mengenai:
a. ukuran, bentuk dan mutu barang

b. cara menggambar dan cara kerja


Dengan makin rumitnya konstruksi dan meningkatnya jumlah dan jenis barang yang dihasilkan, standarisasi menjadi suatu keharusan.
Standarisasi membatasi jumlah jenis bahan dan barang, sehingga mengurangi kemungkinan terjadi kesalahan. Standarisasi juga mengurangi pekerjaan tangan maupun pekerjaan otak.
Dengan tercapainya standarisasi, mesin- mesin dan peralatan dapat dipergunakan secara baik dan lebih efesien, sehingga dapat menurunkan harga pokok dan meningkatkan mutu.
Dalam organisasi internasional, yang bergerak di bidang standarisasi adalah:
- IEC (International Electrotechnical Commission) untuk bidang teknik listrik

- ISO (International Organization for Standardization) untuk bidang-bidang lainnya.


Dan di Indonesia sampai saat ini, badan standarisasi yang sudah ada adalah SNI (Standard Nasional Indonesia)
.
Hihi dari sekelumit info dudul versiku di atas, kalau memang mesin- mesin, peralatan, bahan dan barang mempunyai standarisasi untuk mencapai keseragaman dan memperkecil kesalahan, serta agar kesemuanya itu digunakan secara lebih baik dan effisien, ( taruhlah contoh riil dalam bidang kelistrikan dan bidang kimia: Standard frekuensi di Indonesia adalah 50 Hz, standard besarnya tegangan untuk rumah tinggal (termasuk dalam Tegangan rendah) adalah 220 V dan standard kandungan propyphenazone pada obat paramex di tiap tabletnya adalah 150 mg ) ,,,

Lalu, ada nggak ya standarisasi untuk berbicara dan berbuat pada manusia?

Bukan demi mencapai keseragaman, hanya untuk memperkecil kesalahan, memperkecil luka untuk manusia lainnya dan agar system kehidupan menjadi lebih baik dan kondusif, tanpa kesalah pahaman??
;p
hihi dudul yak,, hooooo dah tau lagi laper, nekat aja nulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suarakan sambaranmu di sini...